Rabu, 19 Februari 2014

TUGAS APK Kelompok 6

TI – 37 – 05

Sofy Fauziah                           1102134325
Afifah Septivani                       1102134326
Agung Ghufran Pramasatya     1102134327
Hagie Pradivio                        1102134328
Fanny Afriani                          1102134329

1. JELASKAN TENTANG SCIENTIFIC MANAGEMENT ?
Jawab :

a.      Pengertian Scientific Management
Scientific management adalah manajemen yang menggunakan ilmu (science) dan scientific method. Sedangkan Sciectific method adalah suatu pendekatan yang tepat terhadap suatu objek ilmu yang tujuan utamanya ialah untuk menambah pengetahuan yang sudah ada. Scientific management memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Tersusun secara sistematis atau teratur.
  2. Dapat dipelajari dan diajarkan.
  3. Menggunakan metode-metode ilmiah.
  4. Dapat dijadikan suatu teori.
  5. Objektif dan rasional.


Sedangkan pengertian Scientific manager ialah manajer yang menggunakan science dan scientific method dalam usaha memimpin kegiatan-kegiatan bawahannya melalui fungsi-fungsi manajemen. Scientific management dikemukakan pertama kali oleh Frederick Winslow Taylor pada tahun 1911. Taylor membuat perencanaan sistem upah yang dapat mempengaruhi turunnya biaya dan peningkatan produktivitas, mutu, pendapatan dan kinerja karyawan. Metode tersebut dikenal sebagwai differential rate system.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Taylor tersebut, Henry L. Gantt melakukan penyempurnaan dengan memperkenalkan sitem bonus harian dan bonus ekstra untuk para xxpengawas pabrik. Untuk mengatur efisiensi produksi, Gantt menyusun sistem “Charting” atau “Gantt  Chart ” yang berisi mengenai jadwal  kegiatan produksi  karyawan untuk mencegah terjadinya pemborosan. Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu individual, untuk menilai kinerja karyawan tersebut. Feed back dari karyawan sangat diperlukan sebagai tindak lanjut atas penilaian kinerja yang diberikan oleh perusahaan.

Kemudian The Gilbreths yaitu Frank B. Gilbreth dan Lilian Gilbreth memunculkan konsep baru berupa gerakan dan kelelahan saling berkaitan sehingga setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Hal tersebut dapat meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja. Selain konsep tersebut, The Gilbreths mengemukakan konsep Three position plan of promotion yaitu karyawan memiliki 3 peran sebagai pelaku, pelajar dan pelatih yang selalu mencari kesempatan baru. Karyawan dalam melakukan pekerjaannya berusaha mempersiapkan diri untuk mencapai posisi jabatan yang baru dan secara bersamaan, karyawan juga melatih calon penggantinya. Dalam konsep scientific management harus dipelajari kepribadian dan kebutuhan masing-masing karyawan.

B. Sejarah Scientific management /  Perkembangan Scientific management :

1.Tahap Survival ( 1886 - 1930 ), tahun 1886 adalah tahun lahirnya ilmu manajemen yang ditandai dengan gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor.Dalam tahap survival ini, para ahli memperjuangkan untuk diakuinya manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.

2.Tahap konsolidasi atau penyempurnaan ( 1930 - 1945 ), dalam tahap ini para pelopor manajemen ilmiah merumuskan metode - metode dan prinsip - prinsip dari ilmu manajemen yang dapat dipraktekan dalam kegiatan - kegiatan perusahaan.

3.Tahap human relation ( 1945 - 1959 ), dalam tahap ini, selain menggunakan prinsip - prinsip berdasarkan keilmuan, juga lebih mengutamakan perhatian kepada manusia ( para pekerja ) yang berperan serta dalam kegiatan - kegiatan mencapai tujuan usaha. Hubungan antara pemimpin dan pegawai diupayakan dilaksanakan dalam suasana hubungan manusia yang lebih baik.

4.Tahap behaviouralisme ( 1959 - sekarang ), dalam tahap ini perhatian utama para ahli manajemen terutama dipusatkan terhadap pentingnya peranan manusia kerja dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

C. Prinsip-prinsip scientific management
Prinsip-prinsip scientific management menurut Taylor dibagi kedalam 4 elemen dasar sebagai berikut:
  1. Pengembangan manajemen ilmiah yang benar dapat digunakan untuk menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
  2. Proses seleksi karyawan dengan cara yang ilmiah, setiap karyawan akan mendapatkan tanggung jawab sesuai dengan keahliannya.
  3. Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.
  4. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara yang ilmiah.

D. Sumbangan Teori Manajemen Ilmiah dalam ilmu manajemen sebagai berikut:
  1. Metode yang dikembangkan dapat diterapkan di semua organisasi.
  2. Teknik ke-efisienan telah menyadarkan para manajer bahwa fungsi gerak dan alat dalam membantu melakukan pekerjaan merupakan salah satu elemen yang dapat meningkatkan efisiensi produktivitas.
  3. Proses seleksi dan pengembangan karyawan sangat penting karena berpengaruh pada produktivitas karyawan.
  4. Scientific Management yang fokus pada pentingnya rencana kerja dapat meningkatkan cara bekerja para manajer.
  5. Selain menggunakan pendekatan rasional, scientific management menggunakan profesionalisme dalam memecahkan masalah organisasi.
Namun scientific management mempunyai berbagai keterbatasan dalam implementasi di lapangan antara lain karena peningkatan produktivitas tidak disertai dengan peningkatan pendapatan yang layak bagi karyawan, upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik sebenarnya tidak dipengaruhi oleh peningkatan laba perusahaan, masih jauhnya hubungan antara manajer dan karyawan, adanya pengabaian faktor frustasi dan ketegangan yang dialami karyawan ketika tidak dapat memenuhi kebutuhan sosialnya, dan pengabaian kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan hasil kerja.

2.      Mengapa Sistem kerja Perlu dirancang dengan baik ?
Jawab :
Pertama kita harus tau terlebih dahulu apa yang di sebut dengan sistem. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sistem kerja adalah rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang membentuk satu  kebulatan pola dalam rangka melaksanakan satu pekerjaan.

Agar Mencapai sasaran dalam sistem manusia itu membutuhkan kepemimpinan pribadi yang efektif. Sehingga menciptakan Strategi yang mungkin berhasil karena dorongan, semangat dan kepemimpinan yang cemerlang yang menghasilkan komitmen dan usaha. Serta dalam pelaksanaan sistem kerjanya perlu menghimpun sumber daya, menstrukturkan hubungan kerja, memadukan fungsi, dan mengawasi kegiatan- kegiatan yang berdasarkan kebijaksanaan, rencana dan prosedur. 

Strategi yang sehat mungkin pula hancur karena kurangnya kepemimpinan dan peserta organisasi hanya mengikuti arus saja. Sasaran yang nyata adalah menggabungkan strategi yang sehat dengan pelaksanaan yang terampil (skill full implementation) melalui kepemimpinan yang efektif.


3.Dokumentasi






1 komentar: