Rabu, 19 Februari 2014

TUGAS APK KELOMPOK 7 2014

TUGAS APK KELOMPOK 7

112134190 SYAEFUL MUJAB
112134191 WIBOWO SURYO TIYARTO
112134192 PRAPANCA HARYO WIJAYA
112134193 CAROLYN FATIMAH
112134197 MUHAMMAD NUR ZAMZAM


1. Apakah yang dimaksud dengan Scientific Management?
A. SCIENTIFIC MANAGEMENT
                1. Definisi Scientific Management

Scientific Management adalah teori manajemen yang menganalisa dan menstandarkan pekerjaan, merekrut dan melatih pekerja dengan spesifikasi tertentu, dan menyediakan insentif yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas.
Scientific management menekankan organisasi memiliki satu struktur hierarki dan bekerja di dalam dengan cara-cara yang logis, sistematis, dan rasional. Anggota organisasi dipersepsikan sebagai instrumen utama yang pasif, dapat mengerjakan pekerjaan, dan menerima pengarahan, tetapi tidak menciptakan pekerjaan atau menggunakan pengaruh secara memadai. Scientific management dimulai dengan gagasan Taylor yang menganalisis secara sistematis perilaku manusia dalam bekerja.
                Sebagaimana telah disajikan di atas bahwa teori scientific management lebih banyak berkaitan dengan peningkatan efisiensi dalam suatu produksi, dengan menempatkan orang yang sesuai dengan bidangnya, memperbaiki peralatan kerja, dan mengurangi tindakan dan gerakan yang tidak perlu, tetapi semangat utama dari teori ini adalah peningkatan efisiensi. Pada saat ini efisiensi adalah salah satu bagian yang masih sangat penting dikerjakan oleh lembaga jenis apapun. Dalam iklim kompetitif yang sangat tinggi sebagaimana sekarang ini efisiensi adalah merupakan daya saing tersendiri. Dengan kata lain, peningkatan efisiensi adalah peningkatan laba organisasi tanpa harus meningkatkan harga jual. Peningkatan efisiensi sebagaimana pendekatan yang dilakukan Taylor tersebut pada kenyataannya sampai dengan saat ini masih digunakan dalam beragam jenis organisasi.


                2. Sejarah Scientific Management.

Tahun 1911 dapat disebut sebagai tahun kelahiran dari teori manajemen modern, setelah Frederick Winslow Taylor’s mempublikasikan tentang Principles of Scientific Management. Terbitan ini kemudian diterima secara luas oleh para manajer di seluruh dunia. Scientific Management menggambarkan tentang bagaimana penggunaan metode scientific untuk mendefinisikan “cara terbaik” dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Frederick W Taylor adalah seorang karyawan pada industri baja Midvale and Bethlehem Steel Companies yang beroperasi di Pennsylvania. Seorang kristen yang cinta damai dan teguh memegang tata susila. Sebelumnya dia sudah sering menghasilkan temuan-temuan hebat dalam kaitan dengan “ketidak efisienan pekerja”. Para pekerja pada saat itu menggunakan teknik bekerja yang sanggat berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Frederick W Taylor, dan para pekerja cenderung untuk memandang mudah dan meremehkan pekerjaan, sehingga hampir semua pekerja menhasilkan pekerjaan yang tidak standar. Pekerja ditempatkan pada tempat kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan dan sikapnya, dan manajer dan para pekerja seringkali konflik. Berawal dari kondisi inilah kemudian Frederick W Taylor memperbaiki situasi dengan menerapkan metode scientific. Taylor menghabiskan dua dekade untuk mencari dan menemukan “satu cara terbaik” untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Pengalaman Taylor di perusahaan baja Midvale telah membuatnya mampu untuk mendefinisikan dengan jelas pedoman tentang pengembangan efisiensi produksi.

                3. Prinsip-Prinsip Scientific Management

Prinsip-prinsip scientific management menurut Taylor dibagi kedalam 4 elemen dasar sebagai berikut:
1.       Pengembangan manajemen ilmiah yang benar dapat digunakan untuk menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
2.       Proses seleksi karyawan dengan cara yang ilmiah, setiap karyawan akan mendapatkan tanggung jawab sesuai dengan keahliannya.
3.       Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.
4.       Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara yang ilmiah.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Taylor tersebut, Henry L. Gantt melakukan penyempurnaan dengan memperkenalkan sitem bonus harian dan bonus ekstra untuk para pengawas pabrik. Untuk mengatur efisiensi produksi, Gantt menyusun sistem “Charting” atau “Gantt  Chart ” yang berisi mengenai jadwal  kegiatan produksi  karyawan untuk mencegah terjadinya pemborosan. Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu individual, untuk menilai kinerja karyawan tersebut. Feed back dari karyawan sangat diperlukan sebagai tindak lanjut atas penilaian kinerja yang diberikan oleh perusahaan.

                4. Aplikasi Scientific Management Dalam Dunia Pendidikan.



                Dalam dunia pendidikan, semangat efisiensi juga menjadi semangat utama dalam manajemen pendidikan selain semangat pencapaian kompetensi peserta didik. Semangat efisiensi dilakukan baik dalam kaitan dengan kegiatan akademik maupun kegiatan administratif. Dalam kaitan dengan kegiatan akademik, para pendidik dituntut untuk mencari cara terbaik dalam proses pendidikan melalui kegiatan yang efisien, karena bagaimanapun juga proses belajar di sekolah selalu dibatasi oleh waktu. Dalam bidang pembelajaran misalnya guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mendasarkan pada jenis kompetensi yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam proses pembelajaran selain menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai juga didorong untuk menggunakan media pembelajaran. Dengan digunakannya strategi pembelajaran yang tepat dan media yang tepat maka waktu pencapaian kompetensi dapat lebih dipersingkat.
Demikian halnya dengan kegiatan pada bidang administratif. Sistem layanan, penggunaan anggaran, peralatan juga harus menggunakan semangat efisiensi. Efisiensi sering disalah artikan dengan hemat, padahal keduanya memiliki makna yang sangat berbeda. Efisiensi selalu dibandingkan antara hasil dengan sumber daya yang dikeluarkan, sedangkan hemat adalah menekan sumber daya yang digunakan sekecil mungkin tanpa memperhitungkan hasil yang akan dicapai. Misalnya, untuk pergi dari Malang ke Jakarta, lebih efisien mana antara naik pesawat dengan naik bus? Mungkin akan lebih efisien naik pesawat, karena dengan naik pesawat waktu yang diperlukan lebih singkat, sehingga lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan di Jakarta, walaupun dengan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan naik bus. Jika naik bus waktu yang diperlukan lama, disepanjang jalan akan ada pengeluaran tambahan, sesampai di Jakarta, mungkin akan kecapekan, sehingga tidak langsung dapat bekerja, tetapi naik bus akan lebih hemat biaya. Tetapi jika dari Malang ke Surabaya lebih efisien mana naik pesawat atau naik bus? Maka naik bus akan jauh lebih efisien.

2. Mengapa suatu sistem kerja yang baik itu diperlukan?
B. PENTINGNYA SISTEM KERJA YANG BAIK.

                Suatu sistem kerja yang baik sangat dibutuhkan karena jika perusahaan ingin meningkatkan kualitas, efisiensi, produktivitas dsb, maka suatu perusahaan perlu sistem kerja yang baik untuk mewujudkan adanya peningkatan dalam suatu perusahaan. Suatu sistem kerja dapat dikatakan baik apabila hasil dari siwstem kewrja tersebut bisa terintegrasi dengan Man, Machine, Material, People & Information. Tidak hanya dalam perusahaan, tetapi juga pada individu masing-asing seperti mahasiswa, jika seorang mahasiswa tidak memiliki sistem kerja yang baik, maka mahasiswa tersebut tidak bisa meningkatkan kuliatasnya, seperti halnya pada suatu instansi maupun organisasi. Tentu saja, sistem kerja juga perlu diperbaiki secara kontinuitas agar hasil dari sistem kerja yang dipakai tersebut bisa menghasilkan peningkatan secara kontinuitas, karena “There is No Best Way, but There si a Better Way”.

C. DOKUMENTASI KEGIATAN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar