Rabu, 19 Februari 2014

TUGAS APK 1 (KELOMPOK 8)













Ni Kadek Cahya Wahyuni (1102134340)
Muhammad Bolkiah Muttaqin (1102134334)
Fadhil Mubarak Rizky (1102134335)
Sancita Utami Rupakasari (1102134337)
Sindhani Rahmalia (1102134339)
Alifah Awaliah (11021343380

SCIENTIFIC MANAGEMENT

Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali macam-macam ilmu yang ada di dunia ini. Mulai dari ilmu eksakta seperti fisika, kimia, biologi, dan masih banyak juga ilmu-ilmu lainnya. Selain ilmu-ilmu tersebut, ternyata ada juga ilmu mengenai manajemen dimana manajemen dilakukan dengan science itu sendiri dan juga menggunakan metode scientific.
Scientific management adalah manajemen yang menggunakan ilmu (science) dan scientific method. Manajemen ilmiah sering juga disebut manajemen modern adalah kepemimpinan atau pengelolaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja yang berdasarkan prinsip - prinsip atau pedoman - pedoman keilmuan. Jadi dalam hal memanajemen pun kita kita tidak hanya sembarang dalam melakukan pengaturan, melainkan ada prinsip-prinsip atau pedoman-pedoman keilmuannya.
Prinsip-prinsip dan pedoman keilmuan yang ada pada scientific management ini antara lain (Menurut Frederick Winslow Taylor, pengemuka Scientific Management pertama kali):
  1. Pengembangan manajemen ilmiah yang benar dapat digunakan untuk menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
  2. Proses seleksi karyawan dengan cara yang ilmiah, setiap karyawan akan mendapatkan tanggung jawab sesuai dengan keahliannya.
  3. Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.
  4. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara yang ilmiah.
Scientific management ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yakni:
  1. Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip - prinsip keilmuan sebagai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.
  2. Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan - perhitungan atau pemikiran yang cermat dan teliti, jadi meninggalkan cara kerja trial and error.
  3. Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran - ukuran ( standar - standar ) tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan.
  4. Terjadi peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien 
  5. Cara kerja dan hasil kerjanya dapat mengikuti dan memenuhi tuntutan kebutuhan jaman yang makin meningkat
Adapun perkembangan-perkembangan mengenai Scientific management ini:
·         Tahap Survival ( 1886 - 1930 ), tahun 1886 adalah tahun lahirnya ilmu manajemen yang ditandai dengan gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor.Dalam tahap survival ini, para ahli memperjuangkan untuk diakuinya manajemen sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.
·         Tahap konsolidasi atau penyempurnaan ( 1930 - 1945 ), dalam tahap ini para pelopor manajemen ilmiah merumuskan metode - metode dan prinsip - prinsip dari ilmu manajemen yang dapat dipraktekan dalam kegiatan - kegiatan perusahaan.
·         Tahap human relation ( 1945 - 1959 ), dalam tahap ini, selain menggunakan prinsip - prinsip berdasarkan keilmuan, juga lebih mengutamakan perhatian kepada manusia ( para pekerja ) yang berperan serta dalam kegiatan - kegiatan mencapai tujuan usaha. Hubungan antara pemimpin dan pegawai diupayakan dilaksanakan dalam suasana hubungan manusia yang lebih baik.
·         Tahap behaviouralisme ( 1959 - sekarang ), dalam tahap ini perhatian utama para ahli manajemen terutama dipusatkan terhadap pentingnya peranan manusia kerja dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Namun scientific management mempunyai berbagai keterbatasan dalam implementasi di lapangan antara lain karena peningkatan produktivitas tidak disertai dengan peningkatan pendapatan yang layak bagi karyawan, upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik sebenarnya tidak dipengaruhi oleh peningkatan laba perusahaan, masih jauhnya hubungan antara manajer dan karyawan, adanya pengabaian faktor frustasi dan ketegangan yang dialami karyawan ketika tidak dapat memenuhi kebutuhan sosialnya, dan pengabaian kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan hasil kerja.

MENGAPA SISTEM KERJA PERLU DIRANCANG DENGAN BAIK?
               
Mengapa sistem kerja perlu dirancang dengan baik? Dengan kata lain kita juga bisa mengartikan kenapa kita memerlukan scientific management, karena scientific management seperti yang sudah kita ketahui merupakan perancangan kerja dengan pedoman-pedoman dan prinsip-prinsip. Perlunya perancangan sistem kerja dengan baik ini dikarenakan, antara lain:
  •  Dengan merancang sistem kerja maka kita dapat mengontrol segala hal dalam kerja kita. Misalnya menghemat pengeluaran, meningkatkan produksi, meningkatkan mutu sumber daya manusia, serta menjaga karyawan dan lingkungan agar tetap sehat, nyaman, dan aman. 
  •  Kita juga dapat menghemat waktu kerja, menambah hasil produksi dan dapat mengefisienkan tempat atau daerah kerja, karena merancang area kerja juga merupakan perancangan sistem kerja
Dalam suatu sistem kerja, tidak akan pernah ada sistem yang terbaik, melainkan hanya ada sistem yang lebih baik. Jadi sebaik apapun sistem yang sudah ada, selalu ada sistem yang lebih baik lagi dari sistem sebelumnya, maka dari itu kita harus sering melakukan evaluasi mengenai sistem yang telah kita gunakan dan kita harus selalu berinovasi untuk menemukan sistem-sistem yang lebih baik itu.


1 komentar:

  1. (-)lain kali dilengkapi dengan referensi ya. supaya publikasinya tidak tersandung isu plagiarisme

    BalasHapus