KELOMPOK 5
ANGGI YUDANTO (1102130228)
ICHSAN AULIA (1102130226)
M ADITYA ABUBAKAR (1102134324)
M FAUZAN ADIPUTRA (1102130227)
M TAUFIQ NURRAHMAN (1102131263)
Motion
Study ( Studi Gerakan )
Definisi, Maksud dan
Tujuan
Studi gerakan merupakan salah satu
metode pemetaan sistem kerja dengan menganalisis gerakan anggota badan saat
bekerja yang diuraikan dalam elemen-elemen gerakan.
Analisis diarahkan khususnya untuk
dapat menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif, yang pada akhirnya
dapat menghemat waktu kerja maupun pemakaian peralatan dan fasilitas kerja. Salah
satu penguraian elemen gerakan yang sering digunakan adalah Therblig yang
dikembangkan oleh Frank dan Lilian Gilbreth. Elemen gerakan ini terdiri dari 17
elemen gerakan
Manfaat Motion Study
1.
Memperbaiki kemampuan pekerja karena menerapkan metode yang baik, penggunaan
alat yang baik dan menghentikan kegiatan yang tidak perlu.
2.
Kehidupan mesin dapat ditingkatkan.
3.
Mengurangi kelelahan pekerja.
4.
Mengurangi biaya tenaga kerja karena pemborosan kurang dalam pabrik.
Gerakan-Gerakan Fundamental untuk
Pelaksanaan Kerja Manual (Therbligs)
Bila kita
mengamati suatu pekerjaan yang sedang berlangsung hal yang sudah pasti terlihat
adalah gerakan-gerakan yang membentuk kerja tersebut.Untuk mempermudah
penganalisaan terhadap gerakan–gerakan yang akan dipelajari perlu dikenal
terlebih dahulu gerakan–gerakan dasar yang membentuk kerja tersebut. Guna
melaksanakan maksud ini, maka Frank dan Lilian Gilberth telah berhasil
menciptakan symbol/kode dari gerakan–gerakan dasar kerja yang dikenal dengan
nama THERBLIG (dieja dari nama Frank dan Lilian Gilberth secara terbalik).
Disini mereka menguraikan gerakan-gerakan kerja kedalam 17 gerakan dasar
Therbligs. Sebagian besar dari elemen–lemen dasar therblig merupakan gerakan
tangan yang biasa terjadi apabila suatu pekerjaan terjadi, terlebih–lebih bila
bersifat manual. Suatu pekerjaan dapat diuraikan menjadi beberapa elemen
gerakan untuk mana studi dilakukan guna mendapatkan rangkaian gerakan yang
lebih efisien. Suatu pekerjaan yang akan mempunyai uraian yang berbeda – beda
bila dibandingkan dengan pekerjaan yang lain tergantung pada jenis pekerjaan
tersebut.
Istilah Therblig
merupakan anagram dari "Gilbreth" dan diciptakan oleh Frank dan Lillian
Gilbreth untuk sistem mereka belajar, waktu dan menganalisis gerakan pekerja.
Therbligs biasanya bertujuan untuk tugas-tugas manual dan sering digunakan
dalam bidang studi waktu
dan gerak .
Meskipun
motion study dan Therbligs biasanya berhubungan dengan tempat kerja mereka
sama-sama dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses lain, misalnya di rumah.
Teorinya adalah bahwa dengan menganalisis dan mengoptimalkan langkah-langkah
yang terlibat dalam waktu tugas dapat diselamatkan. Dalam sebuah pabrik, waktu
disimpan berarti produktivitas yang lebih tinggi.. Di rumah menghemat waktu
pada tugas-tugas berarti lebih banyak waktu luang
Meskipun
Frank dan Lilian Gilberth telah menyatakan bahwa gerakan-gerakan kerja
manusia dilaksanakan dengan mengikuti 17 elemen dasar Therblig dan/atau
kombinasi dari elemen-elemen Therblig tersebut, akan tetapi didalam membuat
peta operator akan lebih efektif kalau hanya 8 elemen gerakan Therblig berikut
ini yang digunakan yaitu:
· Reach
(RE)
· Grasp
(G)
· Move
(M)
· Position
(P)
· Use
(U)
· Release
(RL)
· Delay
(D)
· Hold
(H)
Gagasan mengefektifkan penerapan Therblig muncul dari seorang konsultan “Methods
Engineering” ternama dari Jepang, yaitu Mr. Shigeo Shingo. Ia
mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi 4 kelompok
yakni sebagai berikut:
a.
Kelompok gerakan utama
Elemen-elemen
gerakan yang bersifat memberi nilai tambah termasuk di dalamnya, yaitu assemble,
disassemble dan use.
b. Kelompok
gerakan penunjang
Elemen-elemen gerakan yang kurang
memberikan nilai tambah, namun diperlukan. Terdiri dari elemen gerakan reach, grasp,
move dan released load.
c. Kelompok
gerakan pembantu
Elemen-elemen gerakan yang tidak
memberikan nilai tambah dan memungkinkan untuk dihilangkan. Elemen-elemen
gerakan yang termasuk di dalamnya, yaitu search, select, position, hold, inspection
dan pre-position.
d. Kelompok gerakan luar
Elemen-elemen gerakan yang sama
sekali tidak memberikan nilai tambah, sehingga sedapat mungkin dihilangkan.
Terdiri dari elemen gerakan rest to overcome fatigue, plan, unavoidable delay dan
avoidable delay,.
Menganalisis Gerakan Therbligh pada
Perakitan Senter
Percobaan
Percobaan yang dilakukan
adalah dengan mengamati bagaimana cara merakit senter. Hal ini dapat kita lihat bahwa gerakan-gerakan
therbligh ini merupakan gerakan dasar dari tangan. Hal ini mudah dimengerti karena
pada setiap pekerjaan produksi gerakan tangan merupakan gerakan paling umum
dijumpai..
Tujuh Belas Gerakan
Therbligh:
1.
Mencari (Search)
2. Memilih (Select)
3. Memegang (Grasp)
4. Menjangkau (Reach)
5. Memindahkan (Move)
6. Memegang untuk Memakai
(Hold)
7. Melepas (Releases Load)
8. Pengarahan (Position)
9. Pengarahan sementara (Pre
Position)
10. Memeriksa (Inspection)
11. Merakit
(Assemble)
12. Lepas
Rakit (Desassemble)
13. Memakai
(Use)
14. Kelambatan
yang tak terhindar (Unavoidable delay)
15. Kelambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable
delay)
17. Istirahat
untuk menghilangkan kelelahan (Rest to overcome fatique)
Video yang diamati
MATERIAL yang digunakan:
- Body senter
- Tutup senter
- Dudukan lampu senter
- Baterai 1
- Baterai 2
- Body senter
- Tutup senter
- Dudukan lampu senter
- Baterai 1
- Baterai 2
Berikut ini Gerakan Therbligh yang digunakan pada saat merakit senter:
1. (Reach)
Menjangkau body senter dengan tangan kiri.
2. (Reach) Menjangkau baterai 1 dengan tangan
kiri.
3. (Grasp) Memegang body senter dengan tangan kiri.
4. (Grasp) Memegang baterai 1 dengan tangan kanan.
5. (Move) Memindahkan body senter.
6. (Move) Memindahkan baterai 1.
7. (Hold) Menahan body senter.
8. (Released load) Melepas baterai 1 kedalam
body senter.
9. (Preposition) Pengarahan
sementara body baterai 1.
10. (Rest to overcome fatique) Istirahat untuk menghilangkan kelelahan
11. (Reach) Menjangkau dudukan lampu dengan
tangan kiri.
12. (Reach) Menjangkau tutup senter dengan tangan
kanan.
13. (Grasp) Memegang dudukan lampu dengan tangan
kiri.
14. (Grasp) Memegang tutup senter dengan tangan
kanan.
15. (Move) Memindahkan dudukan lampu.
16. (Move) Memindahkan tutup senter.
17. (Hold) Menahan tutup senter.
18. (Assamble) Merakit dudukan lampu dengan
tutup senter.
19. (Preposition) Pengarahan sementara tutup senter yang telah di assamble dengan
dudukan lampu.
20. (Reach) Menjangkau body senter dengan tangan
kiri.
21. (Reach) Menjangkau baterai 2 dengan tangan
kanan.
22. (Grasp) Memegang body senter.
23. (Grasp) Memegang baterai 2.
24. (Move) Memindahkan body senter.
25. (Move) Memindahkan baterai 2.
26. (Hold) Menahan body senter.
27. (Released load) Melepas baterai 2 ke dalam
body senter.
28. (Unavoidable delay) Kelambatan yang tak
terhindar.
29. (Preposition) Pengarahan sementara body senter.
30. (Reach) Menjangkau tutup senter yang telah
di assamble.
31. (Grasp) Memegang tutup senter yang telah di
assamble .
32. (Move) Memindahkan tutup senter yang telah di assamble.
33. (Inspection) Memeriksa tutup senter yang
telah di assemble .
34. (Hold) Menahan tutup senter yang telah di
assamble.
35. (Reach) Menjangkau body senter dengan tangan
kiri.
36. (Grasp) Memegang body senter dengan tangan
kiri.
37. (Move) Memindahkan body senter.
38. (Assamble) Merakit body senter dengan tutup senter
yang telah di assamble dengan dudukan lampu.
39. (Inspection) Memeriksa senter.
40. (Release Load) Melepas rangkaian yang sudah jadi.
Dalam proses perakitan lampu senter diatas, terdapat beberapa gerakan Thergbligh
yang menurut kami tidak efektif. Gerakan
tersebut sebaiknya dihilangkan. Karena, gerakan gerakan tersebut dapat
menghambat atau membuang waktu perakitan senter. Sehingga, kita dapat
menghilangkan gerakan gerakan yang tidak efektif tersebut agar kita dapat
mengefisienkan waktu dalam perakitan senter.
Berikut adalah gerakan
Therbligh pada
perakitan senter yang menurut kami efektif:
1. (Reach) Menjangkau body senter dengan
tangan kiri
2. (Reach) Menjangkau baterai 1 dengan
tangan kiri
3. (Grasp) Memegang body senter dengan
tangan kiri
4. (Grasp) Memegang baterai 1 dengan
tangan kanan
5. (Move) Memindahkan body senter
6. (Move) Memindahkan baterai 1
7. (Hold)
Menahan body senter.
8. (Released
load) Melepas baterai 1 ke dalam body senter.
9. (Reach) Menjangkau dudukan lampu dengan tangan
kiri.
10. (Reach) Menjangkau tutup senter dengan tangan
kanan.
11. (Grasp) Memegang dudukan lampu dengan tangan
kiri.
12. (Grasp) Memegang tutup senter dengan tangan
kanan.
13. (Move) Memindahkan dudukan lampu.
14. (Move) Memindahkan tutup senter.
15. (Hold) Menahan tutup senter.
16. (Assamble) Merakit dudukan lampu dengan tutup
senter.
17. (Reach) Menjangkau body senter dengan tangan kiri.
18. (Reach) Menjangkau baterai 2 dengan tangan
kanan.
19. (Grasp) Memegang body senter.
20. (Grasp) Memegang baterai 2.
21. (Move) Memindahkan body senter.
22. (Move) Memindahkan baterai 2.
23. (Hold) Menahan body senter.
24. (Released load) Melepas baterai 2 ke dalam
body senter.
25. (Reach) Menjangkau tutup senter yang telah di assamble.
26. (Grasp) Memegang tutup senter yang telah di
assamble .
27. (Move) Memindahkan tutup senter yang telah di assamble.
28. (Hold) Menahan tutup senter yang telah di
assamble.
29. (Reach) Menjangkau body senter dengan tangan
kiri.
30. (Grasp) Memegang body senter dengan tangan
kiri.
31. (Move) Memindahkan body senter.
32. (Assamble) Merakit body senter dengan tutup senter
yang telah di assamble dengan dudukan lampu.
33. (Release Load) Melepas rangkaian yang sudah jadi.
Berikut adalah gerakan yang menurut kami tidak efektif:
1. (Preposition) Pengarahan sementara body baterai 1.
2. (Rest to overcome fatique) Istirahat untuk
menghilangkan kelelahan
3. (Preposition) Pengarahan sementara tutup senter yang telah di assamble dengan
dudukan lampu.
4. (Unavoidable delay) Kelambatan yang tak terhindar.
5. (Preposition) Pengarahan sementara body senter.
6. (Inspection) Memeriksa tutup senter yang telah di
assemble
7. (Inspection) Memeriksa senter
Kesimpulan
Gerakan therbligh sangat berguna dalam melakukan pengamatan suatu pekerjaan. Suatu pekerjaan dapat diuraikan
menjadi gerakan dasar, yang oleh ghilbreth diuraikan kedalam 17 gerakan dasar. Suatau
pekerjaan memiliki rincian gerakan dasar yang berbeda satu sama lain, begitupun
pada gerakan merangkai senter ini. Apabila kita
uraikan merangkai senter maka akan terlihat
gerakan yang efektif maupun tidak efektif. Kita dapat menghilangkan gerakan- gerakan yang tidak efektif tersebut sehingga kita mendapatkan cara yang
lebih baik,efektif, serta efisien dalam merakit senter. Sehingga
kita bisa mendapatkan hasil yang kualitas dan kuantitasnya lebih baik.
LAMPIRAN
LAMPIRAN